Label

Kamis, 22 Juli 2010

Memotong Pembicaraan

Pada umumhya kita sebagai orangtua tidak sabar untuk segera memotong pembicaraan atau penjelasan dari anak kita. Hal ini berlaku terutama terjadi pada saat hati kita sedang kesal. Salah satu contoh memotong pembicaraan, " He... he, Bapak/ Ibu mau komentar dulu terhadap cerita kamu." Atau "Stop! sekarang giliran Bapak/Ibu yang bicara."

Apa akibatnya bila kita memotong pembicaraan anak? Anak akan menjadi kesal dan mungkin marah. Ingatlah selalu, bahwa tidak ada orang marah yang bisa mendengarkan orang lain. Jadi, meskipun kita berkata "kamu sekarang dengar ya omongan bapak/ibu!" dapat dipastikan anak kita justru tidak akan mendengarkannya.

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan?
1. Belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik
2. Tutup mulut kita rapat-rapat dan buka telinga kita lebar-lebar
3. Dengarkan baik-baik, berikan respon positif bahwa kita mendengarkannya

Untuk membantu melatih anda sendirri, sebaiknya bawalah segelas air minum. Dan tiapkali anda ingin memotong pembicaraan, minumlah. Dan begitu seterusnya, samapi kita terlatih untuk tidak memotong pembicaraan.

Bersabarlah untuk tidak memotong penuturan atau pembicaraan anak kita. Tunggulah sampai anak kita puas menyampaikan isi hatinya. Bicaralah hanya jika kita diminta karena saat itulah anak telah siap untuk mendengarkan penuturan kita.
Ingat filosofinya, bahwa Sang Pencipta memberikan kita dua telinga dan satu mulut, yang artinya dengarkan, dengarkan, dan baru bicara...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar